Mengenai Saya

Foto saya
malang, jawa timur, Indonesia
anak cewek sekolah di smp negri di malang, lahir dan tinggal di malang,minat sma smua hal2 yang berguna, menyenangkan, suka ssuatu yg lucu, imut, suka berbagi ilmu...

Senin, Oktober 05, 2009

PENCEMARAN AIR

DEFINISI
PENCEMARAN AIR


Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988 :
“Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya”.
Pencemaran menurut UU. RI No. 4 tahun 1992 adalah masuknya / dimasukannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas menurun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan jadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya.
Jadi dapat dikatakan pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau,sungai, lautan, dan air tanah karena aktivitas manusia.

tanah...

Tanah…

Tanah merupakan lapisan kulit bumi paling atas. Tanah terbentuk secara alami yaitu dari hasil pelapukan dan pengendapan batuan bahan-bahan organik. jenis di Indoesia ada yang subur dan ada juga yang tidak subur. Tanah yang subur banyak dimanfaatkan penduduk untuk kegiatan pertanian yang berguna untuk memenuhi kubutuhan hidup manusia.Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.

Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.

Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi.
Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah.

Jenis Tanah…


Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah yang berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis tanah yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.

2. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil. Tanahnya tidak subur, sehingga kurang baik untuk pertanian.

3. Tanah Alluvial / Tanah Endapan
Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian. Sifatnya tergantung dari asalnya yang dibawa oleh sungai. Tanah aluvial yang berasal dari gunung api umumnya subur karena banyak mengandung mineral. Tanah ini sangat cocok untuk persawahan. Penyebarannya di lembah-lembah sungai dan dataran pantai seperti misalnya :
Kerawang
Indramayu
Delta Brantas.

4. Tanah Podzolit
Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin. Di Indonesia jenis tanah ini terdapat di daerah pegunungan. Tanah podzolit tergolong subur.

5. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi
Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.

6. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh :
Kalimantan Barat
Lampung
Sulawesi Tenggara.

7. Tanah Mediteran / Tanah Kapur
Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. akan tetapi cocok untuk tanaman jati. Contoh :
Nusa Tenggara
Maluku
Jawa Tengah
Jawa Timur.

Tanah Gambut / Tanah Organosol
Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera. Organosol, mengandung paling banyak bahan organik, tidak mengalami perkembangan profil, disebut juga tanah gambut. Bahan organik ini terdiri atas akumulasi sisa-sisa vegetasi yang telah mengalami humifikasi, tetapi belum mengalami mineralisasi. Tanah ini kurang subur. Tanah ini belum dimanfaatkan, tetapi dapat dimanfaatkan untuk persawahan. Penyebarannya sebagai berikut :
Sumatera (sepanjang pantai Utara)
Kalimantan
Irian Barat/Papua.

Litosol
Litosol, yaitu tanah yang baru mengalami peapukan dan sama sekali belum mengalami perkembangan tanah. Berasal dari lbatuan-batuan konglomerat dan granit, kesuburannya cukup, dan cocok dimanfaatkan untuk jenis tanmana hutan. Penyebarannya di :
Jawa Tengah
Jawa Timur
Madura
Nusa Tenggara
Maluku Selatan
Sumatera.

Latosol
Latosol, yaitu tanah yang telah mengalami pelapukan intensif, warna tanah tergantung susunan bahan induknya dan keadaan iklim. Latosol merah berasal dari vulkan intermedier, tanah ini subur, dan dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan. Penyebarannya di seluruh Indonesia, kecuali di Nusa Tenggara dan Maluku Selatan.

Regosol
Regosol, belum jelas menampakkan pemisahan horisonnya. Tanah regosol terdiri dari: regosol abu vulkanik, bukit pasir, batuan sedimen, tanah ini cukup subur. Jenis tanah regosol terdiri dari ; latosol merah kuning, cokelat kemerahan, cokelat, cokelat kekuningan. Tanah ini cocok dimanfaatkan untuk pertanian padi, palawija, kelapa, dan tebu. Penyebarannya di sekitar lereng gunung-gunung berapi.

Grumusol atau Margalit
Grumusol atau Margalit, terdiri dari beberapa macam; grumusol pada batu kapur, grumusol pada sedimen tuff, grumusol pada lembah-lembah kaki pegunungan, grumusol endapan aluvial. Kesuburan cukup. Dimanfaatkan untuk pertanian padi, dan tebu. Penyebarannya di :
Madura
Gunung Kidul
Jawa Timur
Nusa Tenggara.

Pemanfaatan Tanah…

Pola pemanfaatan tanah pada hakekatnya adalah merupakan gambaran ruang dari hasil jenis usaha dan tingkat teknologi disuatu wilayah atau sejauh mana aktivitas manusia dalam menggunakan sumberdaya tanah, baik yang dilaksanakan Pemerintah, Swasta, maupun masyarakat untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.

Pemanfaatan tanah di Indonesia di pengaruhi oleh tingkat kesuburan tanah.
Maka semakin tinggi tingkat kesuburan tanah, semakin dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Dan semalkin rendah tingkat kesuburan tanah, maka tidak sering dimanfaatkan untuk kehidupan sehai-hari.

Berikut pemanfaatan tanah berdasarkan jenis tanahnya :

Tanah humus
Tanah humus dapat di manfaatkan dalam bidang pertanian, sebab tanah humus adalah tanah yang subur. Dengan begitu hasil pertanian dapat maksimal dan memberikan keuntungan.

Tanah pasir
Tanah pasir tidak begitu subur, sehingga tidak begitu cocok digunakan untuk pertanian. Karena terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil

Tanah alluvial atau endapan
Tanah alluvial atau endapan memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian. Sifatnya tergantung dari asalnya yang dibawa oleh sungai. Tanah aluvial yang berasal dari gunung api umumnya subur karena banyak mengandung mineral. Tanah ini sangat cocok untuk persawahan.

Tanah podzolit
Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin. Tanah podzolit tergolong subur.

Tanah vulkanik atau gunung berapi
Tanah vulkanik atau gunung berapi mengandung zat hara yang tinggi. Maka dari itu tanah vulkanik sangat subur.

Tanah laterit
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh

air hujan yang tinggi.
Tanah mediteran atau kapur
Tanah mediteran atau kapur sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. Namun tanah mediteran cocok untuk tanaman jati.

Tanah gambut atau organosol
Tanah gambut atau organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Tanah ini belum dimanfaatkan, tetapi dapat dimanfaatkan untuk persawahan.

Tanah litosol
Tanah litosol adalah berasal dari batuan-batuan konglomerat dan granit. Kesuburannya cukup, dan cocok dimanfaatkan untuk jenis tanaman hutan.

Tanah latosol
Tanah latosol yaitu tanah yang telah mengalami pelapukan intensif, warna tanah tergantung susunan bahan induknya dan keadaan iklim. Latosol merah berasal dari vulkan intermedier, tanah ini subur, dan dimanfaatkan untuk :
Pertanian
perkebunan.

Tanah regosol
Tanah regosol Jenis tanah regosol terdiri dari ; latosol merah kuning, cokelat kemerahan, cokelat, cokelat kekuningan. Tanah ini cocok dimanfaatkan
untuk :
pertanian padi
palawija
kelapa
tebu

Tanah gromusol atau margalit
Tanah gromusol atau margalit terdiri dari beberapa macam; grumusol pada batu kapur, grumusol pada sedimen tuff, grumusol pada lembah-lembah kaki pegunungan, grumusol endapan aluvial. Kesuburan cukup. Dimanfaatkan untuk :
pertanian padi
tebu.

Kepadatan populasi

Akibat Kepadatan Populasi
Manusia
Penduduk adalah individu atau kelompok individu yang bertempat tinggal di suatu daerah atau wilayah pada waktu tertentu. Penambahan penduduk yang cepat menyebabkan tingkat kepadatan penduduk menjadi tinggi. Kepadatan penduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah populasi manusia per satuan luas lahan daerah tertentu dalam kurun waktu tertentu.
Perubahan kepadatan populasi manusia ditentukan oleh 3 faktor, yaitu: natalitas, mortalitas, dan migrasi.
1. Berkurangnya Ketersedian Lahan
Peningkatan populasi manusia atau meningkatnya jumkah penduduk menyebabkan tingkat kepadatan semakin tinggi .Pada sisi lain ,luas tanah atau kahan tidak bertambah.Kepadatan penduduk dapat mengakibatkan tanah pertanian semskin berkurang karena digunakan untuk pemuliman penduduk.

2. Kebutuhan Udara Bersih
Setiap makluk hidup membutuhkan oksigen untuk pernapasan .Demikian pula manusia sebagai makluk hidup juga membutuhkan oksigen untuk kehidupanya.Manusia memperoleh oksigen yang dibutuhkan melalui udara bersih .Udara bersih berati udara yang tidak tercemar,sehingga huyakitas udara terjaga dengan baik.Dengan udara yang bersih akan diperoleh pernapasan yang sehat.

3. Kerusakan lingkungan
Setiap tahun ,hutan dibuka untuk kepentingan hidup manusia seperi untuk dijadikan lahan pertanian atau pemukiman .Para ahli lingkungan memperkirakan lebih dari 70%hutan didunia yang alami telah ditebang atau rusak parah .Menigkatnya jumlah penduduk akan diiringi pula dengan meningkatnya penggunaan sunber alam hayati.Adanya pembukaan hutan secara liar unbtuk dijadikan tanah pertaniaan atau untuk mencari hasil hutan sebagai mata pencaharian penduduk akan merusak ekosistem hutan .

4. Kebutuhan Air Bersih
Air merupakan kebutuhan mutlak makhluk hidup .Akan tetapi,air yang dibutuhkan manusia sebagai mkhluuk hidup adalah air bersih.Air bersih digunakan untuk kebutuhan penduduk
atau rumah tangga sehari-hari.Air bersih merupakan air yang memenuhi syarat kualitas yang meliputi syrat fisika ,kimia ,dan biologi.Syarat kimia yaitu air yang tiidak mengandung zat-zat kimia yang membahayakan kesehatan manusia .Syarat fisika yaitu air tetap jernih(tidak brubah warna),tidak ada rasa ,dan tidak berbau.Syrat Biologi Yaitub air tidak mengandung mikrooganisme atau kuman-kuman pemyakit.
5. Kekurangan Makanan
Manusia sebagai mahkluk hidup membutuhan makanan .Dengan bertambahnya jumlah populasi manusia atau penduduk,maka jumlah kebutuhan makanan yang diperlukan juga semakin banyak.Bila hal ini tidak diimbangi dengan peningkatan produksi pangan ,maka dapat terjadi kekurangan makanan .Akan tetapi,biasanya laju pertambahan penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi pangan makanan .Ketidakseimbangan antara bertambahnya penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia.Akibatnya ,penduduk dapat kekurangan gizi atau pangan .Kekurangan gizi menyebabkan daya tahan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit rendah.,sehingga mudah terjangkit penyakit

Minggu, Oktober 04, 2009

Pengaruh Letak Indonesia

Pengaruh Letak Indonesia

 Berdasarkan Geografis

Pengaruh posisi geografis terhadap kehidupan di Indonesia, yaitu sebagai berikut :
a) Iklim tropis yang bersifat lembab
Indonesia mempunyai tipe iklim tropis lembab karena curah hujan rata-rata pertahunnya yang relatif tinggi. Namun, ada juga daerah-daerah di Indonesia yang mempunyai curah hujan rendah. Contohnya daerah padang rumput di Nusa Tenggaradan Sulawesi Tengah.

b) Bertiupnya angin muson
Angin muson adalah gerakan massa udara yang terjadi karena pengaruh perbedaan tekanan udara antara benua dan lautan. Proses angin muson di Indonesia sangat dipengaruhi oleh Benua Asia dan Benua Australia dan dua Samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Angin muson barat di Indonesia bergerak dari arah Asia menuju Australia melalui Samudra Hindia. Angin muson barat ini menyebabkan terjadinya musim penghujan di wilayah Indonesia pada bulan Oktober-April.
Angin muson timur di Indonesia bergerak dari arah Australia menuju Asia melalui Indonesia. Angin muson timur ini menyebabkan terjadinya musim kemaraudi wilayah Indonesia pada bulan April-Oktober.

 Berdasarkan Astronomis

Pengaruh letak Astronomis terhadap kehidupan di Indonesia, yaitu sebagai berikut :
a) Wilayah Indonesia berada di zona iklim tropis
b) Wilayah Indonesia terbagi menjadi tiga daerah waktu, yaitu sebagai berikut :
• Waktu Indonesia bagian barat (WIB), berbatasan dengan garis 105 BT. Wilayahnya melipiuti Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat (GMT +7 jam).
• Waktu Indonesia bagian tengah (WITA), berbatasan dengan garis 120BT. Wilayahnya meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi (GMT +8 jam).
• Waktu Indonesia bagian timur (WIT), berbatasan dengan garis 135BT. Wilayahnya meliputi Maluku dan Papua (GMT +9 jam).





 Berdasarkan Geologis

Letak geologis ialah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batu-batuan yang ada pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yakni dari sudut formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya.

Dilihat dari formasi geologinya, kepualauan Indonesia dibagi kedalam tiga zona geologi (pertemuan tiga lempeng lithosfer), yaitu:
 bagian utara berbatasan dengan tameng Asia dan perluasannya ke arah selatan tenggelam di bawah permuakaan air laut, yang dikenal dengan Paparan Sunda (disebut Lempeng Asia)
 bagian barat dan selatan dibatasi oleh “Benua Gondwana” yang terdiri dari India, dasar Samudera Hindia, Australia, dan perluasaannya ke arah utara tenggelam di bawah permuakaan air, yakni pada Paparan Sahul (disebut Lempeng Indo-Australia)
 bagian timur dibatasi oleh dasar Samudera Pasifik (disebut Lempeng Dasar Samudera Pasifik yang meluas ke arah barat daya).

Dataran Indonesia Timur (Paparan Sahul) memiliki jenis batuan sama dengan batuan di Benua Australia. Daerah peralihan antara kedua dataran tersebut disebut Daerah Wallacea.

Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya, Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni rangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania. Oleh karena itu, di Indonesia:
 terdapat banayk gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah,
 sering terjadi gempa bumi, dan
 terdapat bukti-bukti tersier yang kaya akan barang tambang, seperti minyak bumi, batu bara, dan bauksit

Selain itu pengaruh letak geologis di Indonesia, yaitu sebagai berikut :
 Indonesia dilalui barisan gunung berapi
 Di Indonesia sering terjadi gempa tektonik
 Indonesia memiliki mineral yang berlimpah

 Berdasarkan Ekonomi

Letak ekonomis adalah letak suatu Negara ditinjau dari jalur dan kehidupan ekonomi Negara tersebut terhadap Negara lainnya. Letak ekonomis Indonesia sangat baik. Karena terlrtak antara Benua Asia dan Banua Australia.

Selain itu beberapa tempat di sekitar Indonesia merupakan pusat lalu lintas perdagangan seperti Singapura dan Kuala Lumpur. Negara tetangga Indonesia tersebut membutuhkan hasil-hasil pertanian dan hasil pertambangan yang banyak dihasilkan di Indonesia. Kemungkinan Indonesia menjadi pusat pasar duniayang besar sehingga banyak Negara industry yang menanamkan modalnya di Indonesia.
 Berdasarkan Maritim

Letak maritime adalah letak suatu tempat ditinjau dari sudut kelautan. Letak maritime Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar, yaitu:
 Bagian timur Indonesia berhadapan dengan Samudra Pasifik
 Bagian selatan Indonesia berhadapan dengan Samudra Hindia
 Bagian utara Indonesia berhadapan dengan Laut China Selatan

Letak maritime yang demikian membawa keuntungan bagi Indonesia, yaitu sebagai berikut :
 Adanya usaha atau kegiatan di bidang pelayaran, perikanan serta pelabuhan di wilayah Indonesia
 Indonesia mempunyai potensi ekonomi besar untuk dikembangkan
 Indonesia mempunyai posisi posisi penting dalam percaturan politik di dunia

 Berdasarkan Kultur Historis

Letak kultur historis atau sosiokultural adalah letak berdasarkan keadaan social dan budaya daerah yang bersangkutan terhadap daerah di sekeliling Indonesia. Indonesia secara sosiaogeografis-kultural, terletak di perempatan jalan antara Benua Asia dan Australia yang terdiri dari berbagai bangsa. Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi budaya. Islam serta unsur-unsur budayanya di Nusantara merupakan hasil akulturasi antara budaya Islam dengan Hindu-Buddha yang lebih dulu ada di Nusantara.

Secara sosiokultural, Indonesia mempunyai banyak kesamaan umum dengan Negara-negara tetangga. Contohnya : sama-sama merupakan Negara berkembang, sama-sama sedang menghadapi masalah ledakan penduduk, sama-sama berlandaskan kehidupan beragama, dan lain-lain

global warming

Global warming

Pemanasan global (global warming) merupakan fenomena peningkatan tempratur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect). Efek rumah kaca disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (C02), metana (CH4), dinitrooksida (N20), dan CFC. Sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi.
Gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca. Sedangkan gas rumah kaca ialah suatu efek, dimana molekul-molekul yang ada di atmosfer kita bersifat seperti memberi efek rumah kaca.
Sekitar tahun 1820, Fourier mengatakan bahwa atmosfer sangat bisa diterobos (permeable) oleh cahaya matahari yang masuk ke bumi. Namun tidak semua cahaya dapat dipantulkan, radiasi infra merah malah terjebak. Berarti atmosfer bumi menjebak panas.
Tahun 1850, Tyndall menemukan bahwa tipe-tipe gas yang menjebak panas terutama karbon dioksida dan uap air. Lalu Arhenius mengatakan jika konsentrasi karbon dioksida dilipatgandakan, peningkatan tempratur permukaan menjadi sangat signifikan.Sumber terutama peningkatan karbon dioksida adalah penggunaan bahan bakar fosil, ditambah pengaruh perubahan permukaan tanah.
Menurut laporan IPCC tahun 2007, rata-rata global aktivitas manusia semnjak tahun 1750 menyebabkan adanya pemanasan. Perubahan kelimpahan gas rumah kaca dan aerosol akibat radiasi matahari dan keseluruhan permukaan bumi mempengaruhi keseimbangan energi sistem iklim.
Jadi, manusia yang berperanan bagi nasibnya sendiri, karena pemanasan global terjadi akibat perbuatan manusia sendiri.

Dampak Global Warming
Dampak bagi lingkungan bio-geofisik:
1. Pelelehan es di kutub
2. Kenaikan muka air laut
3. Perluasan gurun pasir
4. Peningkatan hujan dan banjir
5. Perubahan iklim
6. Punahnya flora dan fauna tertentu
7. Migrasi fauna dan hama penyakit, dsb.
Dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat:
1. Gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai
2. Gangguan terhadap fungsi prasaranadan sarana, contohnya jalan, pelabuan, dan bandara
3. Gangguan terhadap permukiman penduduk
4. Pengurangan produktivitas lahan pertanian
5. Peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit
Dampak kenaikan permukaan air laut dan banjir terhadap kondisi lingkungan bio-geofisik dan social ekonomi masyarakat:
1. Meningkatnya frekuaensi dan intensitas banjir
2. Perubahan arus laut
3. Meluasnya kerusakan mangrove
4. Meluasnya intrusi laut yang disebabkan juga karena terjadinya land subsidence akibat penghisapan air tanah secara berlebihan
5. Ancaman terhadap kegiatan sosial ekonomi masyarakat pesisir
6. Berkurangnya luasan kawasan pesisir bahkan hilangnya pulau-pulau kecil yang dapat mencapai angka 2000-4000 pulau
7. Bagi Indonesia, banjir lebih parah dengan pengurangan luas hutan tropis yang cukup signifikan

Antisipasi dampak global warming

1. Relokasi, apabila dampak ekonomi dan lingkungan sangat besar sehingga kawasa budidaya perlu dialihkan lebih jauh dari garis pantai
2. Akomodasi, bersifat penyesuaian terhadap perubahan alam
3. Proteksi, bersifat hard structure, seperti penahan gelombang (breakwater) atau tanggul banjir (seawalls), atau soft structure seperti revegetasi mangrove atau penimbunan pasir (beach nourishment)